MAN
(Madrasah Aliyah Negeri) sekolah yang berciri khas keislaman dibawah naungan
kementrian Agama (Departemen Agama) dan deretajat dengan SMA dan sebagainya.
Sekolah kita terletak di Jl Ki Ageng Gribik Bareng lor Klaten Utara. Tepatnya
di dekat Masjid An Nur (STAIM Klaten). Memiliki 2 Jurusan IPA & IPS rata
rata murid IPA lebih banyak dibanding IPS dan 1 kelas biasanya berisi 20 sampai
35 siswa. Sampai sekarang terdapat 30 Kelas (kelas X IPA X IPS, XI IPA XI IPS
dan XII IPA XII IPS) ada 6 kelas Prestasi ( X IPA 1,2 XI IPA1,2 dan XII IPA1,2)
yang membedakan Kelas Prestasi dan reguler yaitu, memiliki prestasi yang
berbeda dan merupakan kelas unggulan dan pilihan oleh sekolahh, masuknya dengan
tes tertulis, kalau tidak lolos pastinya masuk di kelas Reguler. Guru-guru dan
karyawan yang ramah, baik memfasilitasi murid dengan baik awalnya memandang
seperti itu, ruang kelas yang kebanyakan cukup luas, gedung bertingkat. Di
sekolah kita ada 2 organisasi awalnya (OSIS & Dewan Ambalan) setelah kelas
XI didirikan Rohis) dan waktu kelas XII didirikan Paskibra sekarang namanya
GARATA. Anggota cukup banyak,. Di sekolah juga terdapat extrakulikuler
berjumlah sekitar 17. Memiliki fasilitas yang cukup memadai saat masuk kelas X
awal siswa diberi tawaran wajib mengikuti 1 extrakulikuler dan boleh lebih dari
satu asalkan bisa membagi waktu antara sekolah dan kegiatan, walaupun lebih
dikhususkan belajar. Saat kita masih kelas X, mata pelajaran masih umum dan
cukup banyak materi IPA dan IPS semua dipelajari, karena belum penjurusan,
muali Penjurusan kelas X, tidak seprti kurikulum 2013 kelas X sudah penjurusan.
Tempat
belajar selama tiga tahun, suka duka tercurahkan disini. Masa masa yang paling
keren paling enak dibanding masa SMP, SD. angkatan kita tergolong paling
sedikit dibanding kakak tingkat dan adek tingkat yaitu sekitar 150an. angkatan
2015 dipandang baik oleh adek kelas tidak tahu alasannya kenapa walaupun yang
menjalankan biasa saja. Padahal yang menjadi imbas materi UN yang sulit
angkatan 2015 dan keberhasilan kita yang lolos baik PTKIN dan PTN yang
terbanyak diantara angkatan lain) kakak kelas dan adek kelas) Dari kelas satu
yang masih biasa biasa saja, awal awal sekolah masih belum mengerti kegiatan
organisasi seperti apa, setelah dijelaskan oleh kakak kelas dengan detail maka
sedikit demi sedikit menjadi tertarik ikut organisasi walaupun dahulu ikut
organisasi juga DP (Dewan Penggalang Pramuka. setelah beberapa bulan sekolah,
mulai mengikuti sebuah organisasi yaitu OSIS, disinilah tempat mencari jati
diri, pengalaman yang luar biasa kita dapatkan selain belajar di kelas,
termasuk organisasi Intra yang paling tinggi.
Apa
yang kita pelajari selama sekolah ternyata masih diperlukan saat perkuliahan
karena menyangkut materi agama, kita disini selama tiga tahun setiap minggunya
tadarus pagi dan hari jumat membaca asmaul-husna dan dilanjutkan tadarus per
kelas masing-masing. Kita disini memperoleh materi dunia (ilmu alam, Matematika
Fisika Kimia Biologi) (Sosiologi, Ekonomi, Akuntansi, Geografi) (PKN, Bahasa
Jawa, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sejarah Umum, Ketermpilan, TIK maupun materi akhirat. Dan yang perlu
ditekankan yaitu materi keagamaan (akhirat) seperti Fiqih Qur’an Hadits Aqidah
Akhlak Sejarah dan Kebudayaan Islam dan Bahasa Arab. karena sekolah berbasis
agama dan bekal kita di masa depan nanti, mampu menjelaskan secara detail dan
menjadi partner yang pokok di masyarakat.
Pada
awalnya mengadakan kegiatan, kepala sekolah guru dan murid hubungannya
baik-baik saja. Setelah pergantian Kepala sekolah dan ternyata sifat kepala
sekolah beda jauh dari sebelumnya. Yang sebelumnya setiap hari bapak kepala
sering bicara dengan guru karyawan di ruang guru dan ditempat lain, nah kepala
sekolah yang ini dan sampai sekarang masih menjabat itu perannya kurang banget
mampir di ruang guru saja katanya jarang sekali, sedikit erita saat kita masih
kelas XI dan XII. dan seiring berjalannya waktu sudah tau sifat kepala sekolah
seperti itu, malah lebih susah lagi mengadakan kegiatan walaupun kepala sekolah
tidak mengetahui bahwa guru dan siswa tidak menyukai tingkah bapak kepala
sekolah di lingkungan. Dengan perjuangan sendiri tetap mengadakan kegiatan.
Saat kegiatan dilaksanakan seringkali bapak kepalasa sekolah tidak menghadari
acara tersebut contohnya saat MILAD MAN Klaten, yang memberikan sambutan hanya
waka kesiswaan dan lainnya. Ditengah-tengah kegiatan belajar tahu ternyata baru
tahu fasilitas kurang saat pergantian kepala sekolah itu saat kelas X akhir,
khususnya di organisasi, membatasi mengadakan kegiatan karena aturan pemerintah
yang baru terkait keuangan sekolah yaitu (Dana Bos). padahal salah satu proker
kita diusahakan bisa dilaksanakan hal tersebut menyulitkan kita untuk
mengadakan sebuah kegiatan dan alhasil dana kegiatan sering patungan (Iuran
tiap pengurus dan kas per kelas masing-masing untuk mengadakan sebuah
kegiatan).
Disamping itu juga, peran guru di organisasi saat
pergantian kepengurusan, kita kelas XI mulai renggang. Setiap ada kegiatan yang
cukup besar, sering kali hanya beberapa guru saja yang tahu kegiatan tersebut karena
kurangnya sosialisasi, komunikasi antara guru yang satu dengan lainnya. Memang
belajar yang paling penting, organisasi sebagai selingan saja menambah wawasan
keiluan dan pengalaman namun disamping itu, kita mulai kelas XI masuk jam
06:50, 10 menit untuk tadarus dan pulang sekitar 14:30 sampai menjelang asar,
hal itu pula yang membuat siswa kewalahan capek dan lain sebagainya karena
sudah pulang sore, sampai rumah kegiatan masing-masing kadang kalau ada
kegiatan pasti pulang hampir maghrib dan sampai rumah malam, paginya sudah
sekolah lagi, maka dari itu perlu diimbangi hiburan di sekolah supaya siswa itu
tidak jenuh dalam proses belajar.